Search

Terdampak Banjir Terparah di Tahun Ini, Sebagian Warga Nilai JGC Memang Bermasalah - kompas.id

KOMPAS/STEFANUS ATO

Sekelompok warga merusak kaca Mal Aeon, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).

Semua warga yang bermukim di sekitar perumahan Jakarta Garden City (JGC), Jakarta Timur, dan ditemui pada Kamis (27/2/2020) kemarin sepakat bahwa banjir tahun 2020 ini merupakan yang terparah sepanjang mereka tinggal di lingkungan masing-masing. Sebagian besar menyatakan, adanya JGC berkontribusi pada banjir di tempat mereka meski ada yang tidak sepenuhnya menyalahkan.

Warga RT 005 RW 004 Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara, Imron Rosyadi (37), mengatakan, dirinya sudah tinggal di lokasi yang berjarak sekitar 500 meter dari tepi perumahan JGC itu sejak lahir. ”Seumur-umur, ini banjir paling parah. Banjir seperti ini, ya, sejak JGC dibangun,” ucapnya.

Imron menceritakan, setiap banjir lima tahunan, air di lingkungannya hanya lewat dan kurang dari satu jam sudah surut. Jalan Rorotan II di depan rumahnya tidak terendam, tetapi di dalam rumahnya air bisa setinggi 40 sentimeter karena lantai dalam rumah lebih rendah dibandingkan dengan jalan.

Tahun ini, banjir datang empat kali ke sana dan baru surut setelah berjam-jam atau bahkan setelah seharian. Air menggenangi jalan rata-rata setinggi 30 cm. Ketinggian paling parah terjadi pada Minggu (23/2/2020) dini hari. ”Di jalan sampai 1 meter, di rumah sepinggang,” ujar Imron.

KOMPAS/STEFANUS ATO

Perumahan warga Kayu Tinggi, Cakung, Jakarta Timur, di dekat Mal Aeon, masih terendam banjir, pada Selasa (25/2/2020).

Menurut dia, luapan air dari waduk di dalam JGC mengalir ke saluran yang mengarah ke permukiman di sekitar perumahan tersebut, termasuk ke lingkungan Imron. Ia mendapat kabar bahwa setelah aksi massa memprotes pengelolaan air buangan dari JGC, saluran dibangun guna menghubungkan waduk dengan Kanal Timur.

Dulu, area JGC masih berupa rawa-rawa sehingga sekaligus berfungsi sebagai tempat resapan air sewaktu curah hujan sedang tinggi. Lingkungan Imron pun relatif aman dari banjir. Kini, JGC sudah berisi bangunan hunian dan komersial dengan tanah lebih tinggi ketimbangsebelumnya.

Di RT 001 RW 008 Cakung Timur, Jakarta Timur, salah seorang warga bernama Zahro Asmawi (55) juga mengaitkan parahnya banjir tahun ini dengan masalah pengelolaan air di JGC. Lingkungannya bukan tidak pernah terdampak banjir, tetapi seumur hidupnya banjir 2020 juga dinilai paling parah.

Pada banjir 2006 dan 2013, misalnya, ketinggian air di jalan hanya semata kaki atau sekitar 8 cm. Itu pun hanya sekali. Tahun 2020 ini, banjir melanda hingga empat kali, yaitu tanggal 1 dan 28 Januari serta 23 dan 25 Februari, dengan ketinggian air  di jalan mencapai 60 cm. Untungnya, air tidak sampai masuk ke rumah Zahro yang berposisi lebih tinggi dari jalan.

Penduduk RT 007 RW 006 Cakung Timur, Romzi M (63), sampai mempertimbangkan untuk pindah ke tempat yang lebih aman dari banjir karena ia begitu lelah menghadapi banjir tahun ini yang datang berkali-kali. ”Namun, tidak ada biaya,” katanya.

Jika dihitung, nilai kerugian Romzi akibat banjir tahun ini sudah melampaui Rp 50 juta. Pada Tahun Baru, misalnya, ia tidak sempat memindahkan mobilnya sehingga terendam air. Biaya perbaikan Rp 10 juta. Selain itu, ranjang kayu untuk tempat tidur rusak, kemudian televisi, kulkas, dan kompor terendam.

Jika dihitung, nilai kerugian Romzi akibat banjir tahun ini sudah melampaui Rp 50 juta.

KOMPAS/STEFANUS ATO

Banjir masih menggenangi Kawasan Berikat Nusantara, Cakung Timur, Jakarta Utara, Senin (24/2/2020).

Meski demikian, ia enggan untuk turut menyalahkan JGC walaupun ada kemungkinan perubahan fungsi lahan di sana berkontribusi pada makin parahnya banjir. Sebab, bisa jadi drainase di lingkungannya juga buruk sehingga tidak memadai untuk menghadapi curah hujan tinggi.

Romzi tidak setuju dengan aksi massa yang dilakukan di JGC untuk memprotes pengelolaan air buangan di sana pada Selasa silam. Apalagi, penyampaian pendapat diwarnai perusakan Mal Aeon oleh sejumlah oknum.

DOKUMENTASI POLDA METRO JAYA

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Suyudi Ario Seto, Rabu (26/2/2020), menunjukkan barang bukti aksi massa di Mal Aeon, Jakarta Timur, saat banjir hari Selasa lalu di Markas Polda Metro Jaya.

Pengembang masih berkoordinasi

Sudah Berlangganan? Silakan Masuk

GOOD DAY, IT’S PAY DAY!

Momen gajian kali ini semakin spesial dengan Promo Good Day, It’s Pay Day! Ada diskon hingga 30% untuk beragam produk pilihan Kompas.

Terkait dengan dugaan warga, pengembang JGC menyatakan masih berkoordinasi dengan para pihak terkait. Kawasan hunian modern seluas 370 hektar tersebut dikembangkan oleh PT Modernland Realty Tbk. Corporate Communication Department Head PT Modernland Realty Gunawan Setyo Hadi mengatakan, saat ini perusahaan masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang terkait.

”Kami akan memberikan pernyataan setelah semua selesai berkoordinasi,” ucap Gunawan saat dikonfirmasi pada Jumat (28/2). Soal siapa saja pihak yang berkoordinasi, ia mengaku tidak tahu pasti karena manajemen JGC yang terlibat. Ia belum mendapat informasi mengenai hal itu.

Sebelumnya, polisi menetapkan delapan tersangka, enam di antaranya masih anak-anak, di antara massa yang memprotes banjir secara anarkis. Mereka diduga terlibat merusak fasilitas Mal Aeon di kompleks perumahan Jakarta Garden City, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).

”Peran kedelapan orang ini berbeda-beda. Ada yang merusak pagar, merusak pos security (petugas keamanan), dan memecahkan kaca-kaca mal,” ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Suyudi Ario Seto, Rabu (26/2). Untuk tersangka anak-anak, penyidikan dilakukan khusus melibatkan balai pemasyarakatan dan orangtua.

Penanganan kasus dijalankan tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Timur, dibantu Satuan Brigade Mobil Polda Metro Jaya. Polisi menggunakan Pasal 170 juncto 160 dan 406 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Suyudi menjelaskan, secara total, kepolisian memeriksa 23 orang dari massa pemrotes banjir. Tidak tertutup kemungkinan jumlah tersangka bertambah.

DOKUMENTASI POLDA METRO JAYA

Polisi menunjukkan sejumlah tersangka perusakan Mal Aeon saat banjir hari Selasa lalu di Markas Polda Metro Jaya, Rabu (26/2/2020).

Kejadian perusakan mal dipicu protes warga yang diduga berasal dari Rorotan, Jakarta Utara, serta Kayu Tinggi dan Tambun Rengas di Jakarta Timur. Menurut Suyudi, warga berjumlah 300-400 orang mendatangi Mal Aeon di JGC pada Selasa (25/2/) sekitar pukul 09.30. Mereka menilai pengelolaan air yang ditampung di waduk dalam JGC menjadi pemicu banjir bagi permukiman mereka di sekitar JGC.

Oleh karena tidak puas dengan penjelasan pengelola perumahan, sebagian warga mendorong dan merusak pagar Mal Aeon, lalu melempari mal dengan beragam benda, seperti batu dan kayu. Ada pula yang memecahkan dinding-dinding kaca.

Audit tata ruang

Selain pengusutan secara hukum kekerasan aksi massa itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia Hendricus Andy Simarmata menyebutkan, tuduhan warga bahwa pengelolaan air di JGC memicu banjir perlu dijawab dengan audit tata ruang di sana.

Semestinya, volume air yang mampu ditampung waduk di JGC setara dengan volume yang tertampung ketika lahan belum menjadi perumahan. ”Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) waktu itu seperti apa, mengapa kejadian seperti ini tidak bisa diantisipasi,” ujar Andy.

KOMPAS/STEFANUS ATO

Sejumlah kaca di Mal Aeon, Cakung, Jakarta Timur, pecah akibat kerusuhan massa, Selasa (25/2/2020).

Solusi mengatasi banjir di permukiman sekitar JGC, jika benar akibat kapasitas waduk kurang memadai, adalah menghubungkan waduk dengan Kanal Timur. Namun, kemungkinan dibutuhkan pompa mengingat posisi Kanal Timur lebih tinggi dibandingkan dengan waduk di JGC.

Baca juga: Protes Banjir Berujung Rusak Fasilitas Mal, 8 Orang Jadi Tersangka

Baca juga: Diduga Karena Drainase Buruk, Kelompok Massa Tak Dikenal Rusak Kaca Mal Aeon

Let's block ads! (Why?)



"nilai" - Google Berita
February 29, 2020 at 08:46AM
https://ift.tt/3chXwY2

Terdampak Banjir Terparah di Tahun Ini, Sebagian Warga Nilai JGC Memang Bermasalah - kompas.id
"nilai" - Google Berita
https://ift.tt/2Oehd90
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Terdampak Banjir Terparah di Tahun Ini, Sebagian Warga Nilai JGC Memang Bermasalah - kompas.id"

Post a Comment


Powered by Blogger.