Search

Survei Lokataru: Mahasiswa Nilai Omnibus Law Neo Orba, Otoriter dan Represif - detikNews

Jakarta -

Lokataru Foundation melakukan survei terhadap mahasiswa menyikapi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal omnibus law RUU Cipta Kerja. Mayoritas mahasiswa menyatakan tidak setuju omnibus law karena neo Orde Baru (Orba), otoriter dan represif.

RUU Omnibus Law Cipta Kerja terdapat 73 Undang-Undang yang akan direvisi yang terdiri dari 15 bab serta 174 Pasal. 2 RUU ini memuat 11 klaster, yaitu:
1. Penyederhanaan Usaha.
2. Persyaratan Investasi.
3. Ketenagakerjaan.
4. Kemudahan, Pemberdayaan, dan Perlindungan UMKM.
5. Kemudahan berusaha.
6. Dukungan Riset dan Inovasi.
7. Administrasi Pemerintahan.
8. Pengenaan Sanksi.
9. Pengendalian Lahan.
10. Kemudahan Proyek Pemerintah.
11. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Survei dilakukan sejak 27 Februari-29 Februari 2020. Survei dilakukan kepada 194 mahasiswa di seluruh Indonesia. Namun, setelah verifikasi ulang terdapat 14 data yang tidak valid sehingga hanya mencatat terdapat 180 orang yang telah mengisi survey ini.

Let's block ads! (Why?)



"nilai" - Google Berita
March 01, 2020 at 02:06PM
https://ift.tt/2vvcJ7z

Survei Lokataru: Mahasiswa Nilai Omnibus Law Neo Orba, Otoriter dan Represif - detikNews
"nilai" - Google Berita
https://ift.tt/2Oehd90
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Survei Lokataru: Mahasiswa Nilai Omnibus Law Neo Orba, Otoriter dan Represif - detikNews"

Post a Comment


Powered by Blogger.