JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi anak dari orangtua dengan nama besar tentu tidak mudah.
Demikian yang dialami Kartika Affandi, putri seorang maestro lukis Indonesia, Affandi.
Ketertarikannya dengan dunia lukis dan seni rupa berawal dari kunjungan ke Nepal saat kecil.
Baca juga: Kisah Butet Kartaredjasa Blusukan ke Kawasan Bumi Langit Institute
"Mami" Kartika juga menceritakan tentang nilai-nilai yang ditanamkan sang ayah kepada seniman Butet Kartaredjasa.
Pada episode ketiga Blusukan Butet Kartaredjasa, kakak almarhum Djaduk Ferianto itu mengunjungi Omahe Kartika, galeri seni yang terletak di Sleman, Yogyakarta.
Di sini, Butet berbincang tentang galeri seni yang kental bangunan kayu hingga menggali bagaimana feeling yang dirasakan "Mami" Kartika hingga bisa mengikuti jejak sang ayah.
Baca juga: Diiringi Permainan Lesung, Butet Kartaredjasa Bicara Kopi dengan Setiawan Subekti
"Jadi di sini (Omahe Kartika) ada sepuluh (bangunan) yang sudah dijebloke (dibangun). Ada yang dari pinggiran pantai Kudus, daerah pesisir pantura, dan ada juga yang asalnya dari lumbung padi juga dimanfaatkan (menjadi bangunan)," ujar Kartika Affandi.
Setelah itu, obrolan berlanjut ke kamar Kartika.
Di kamar tersebut, dipenuhi patung dan benda seni, seperti patung Dewi Kwan Im, patung Buddha, hingga patung etnik.
Kartika mengatakan, banyaknya benda dari berbagai agama dan etnis itu karena ia menyukai seni.
Baca juga: Bincang Hangat Butet Kartaredjasa dengan Iskandar Waworuntu, Makanan hingga Krisis Kemuliaan
"Gara-gara waktu tahun 1949, Mami dibawa ke Nepal, ke kaki Gunung Himalaya. Kami kalau ke kuil di sana, entah dikasih air suci atau apa ya kami terima," ujar Kartika.
Kartika ingin menikmati proses spiritualisme.
Menurut dia, hal yang lebih ditekankan sang ayah, Affandi, adalah nilai-nilai kemanusiaan.
"Papi bilang, 'Lihat itu ada orang sampai enggak ada yang merawat, enggak punya keluarga, tetapi pemerintah pun tidak menjaga'," ujar Kartika.
Ia mengatakan, sembari beranjak dewasa, dirinya mulai belajar menemukan karakter sendiri dalam melukis.
Hingga pada akhirnya ia berada di satu fase yang membuat sang ayah meyakini bahwa Kartika sudah menemukan nyawanya dalam melukis.
Selain mewarisi nama besar, Kartika juga harus berjuang mempertahankan peninggalan-peninggalan penting dari Affandi, termasuk lukisan-lukisan yang kini diabadikan di Museum Affandi, yang berada di Yogyakarta.
Penasaran cerita lengkapnya?
Anda bisa menyaksikannya di Blusukan Butet Kartaredjasa yang tayang di Mola TV.
Anda semua dapat menonton acara tersebut melalui paket Corona Care Mola TV.
Dalam program ini, Mola TV mengajak masyarakat peduli melalui Corona Care, sebuah program yang bertujuan membantu pemerintah melawan wabah Covid-19 di Indonesia.
Program ini dapat disaksikan dengan memberikan sumbangan beragam, mulai dari Rp 0 hingga Rp 5.000.000.
Nantinya setiap sumbangan tersebut akan digandakan Mola TV dan disalurkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu perjuangan melawan wabah virus corona.
"nilai" - Google Berita
April 25, 2020 at 04:37AM
https://ift.tt/2zodv80
Kartika Affandi dan Nilai yang Ditanamkan Sang Maestro Lukis - Kompas.com - KOMPAS.com
"nilai" - Google Berita
https://ift.tt/2Oehd90
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kartika Affandi dan Nilai yang Ditanamkan Sang Maestro Lukis - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment