JAKARTA, investor.id – Pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor diprediksi mengalami pelemahan bisnis, termasuk emiten perbankan. Asumsi ini dilatari oleh kebijakan pemerintah yang meminta bank memberikan relaksasi terhadap kredit UMKM.
PT Samuel Sekuritas Indonesia menilai, salah satu bank yang diprediksi mendapat imbas negatif dari Covid-19 adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Karena itu Samuel memangkas target kinerja bank pelat merah ini untuk kinerja tahun 2020 dan 2021.
Untuk tahun 2020, Samuel menurunkan target pendapatan bunga BBNI sebesar 0,5% dari target sebelumnya Rp 37,396 triliun menjadi Rp 37,191. Sementara di tahun 2020 target diturunkan sebanyak 7,1% dari Rp 41,202 triliun menjadi Rp 38,252 triliun.
Sementara target laba bersih dipangkas masing-masing 8,4% menjadi Rp 15,565 triliun di tahun 2020 dan 14,2% menjadi Rp 16,807 triliun di 2021. Sebelumnya Samuel memproyeksi laba bersih BBNI akan mencapai Rp 16,992% di 2020 dan Rp 19,597 di 2021.
Kepala Riset PT Samuel Sekuritas, Suria Darma mengatakan penurunan target ini memperhatikan stress test yang dilakukan BBNI pada Februari, dimana sektor-sektor yang berisiko terdampak Covid-19 meliputi pariwisata, agrikultur dan beberapa manufaktur serta perdagangan. "Risiko kenaikan terbesar NPL kami perkirakan terjadi di sektor UMKM," urai Suria Darma dikutip dari hasil riset yang dipublikasikan pada 8 April 2020 lalu.
Lebih jauh Samuel juga menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit BBNI menjadi 5% dari target sebelumnya 8,6% dan DPK menjadi 5% dari target sebelumnya naik 6%.
Kendati kinerja diperkirakan menurun, Samuel menilai harga saham BBNI masih menarik diakumulasi karena valuasi harga sahamnya yang sangat murah. Hal ini disebabkan harga saham BBNI telah mengalami penurunan 48,9% secara year to date. “Karena ini kami merekomendasikan buy meski target harga kami turunkan ke level Rp 7.200 (1x PBV 20F),” urainya.
Sementara hingga Februari 2020 Samuel mencatat laba bersih BBNI mengalami peningkatan 22,27% secara year on year (YoY). Penyaluran kredit BBNI meningkat 11,8% menjadi Rp 529,52 triliun, sementara DPK tercatat naik 9,83% YoY menjadi 573,3 triliun. Pertumbuhan kredit dan DPK tadi ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 15,85% YoY menjadi Rp 5,92 triliun per Februari 2020. “Hal ini membuat laba bersih tumbuh baik sebesar 22,27% dalam dua bulan pertama 2020,” paparnya.
Samuel memperkirakan dampak Covid-19 bagi BBNI terjadi pada kinerja mulai bulan Maret 2020. Adapun pandemi Covid-19 diperkirakan Samuel akan berlangsung hingga Juli 2020, kendati begitu setelahnya perlu masa pemulihan bagi kinerja perekonomian selama sekitar 4-5 bulan.
Sumber : Majalah Investor
"nilai" - Google Berita
April 11, 2020 at 09:30AM
https://ift.tt/2JSMprP
Meski Pangkas Target Laba, Samuel Nilai Valuasi Saham BBNI Menarik - Investor Daily
"nilai" - Google Berita
https://ift.tt/2Oehd90
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Meski Pangkas Target Laba, Samuel Nilai Valuasi Saham BBNI Menarik - Investor Daily"
Post a Comment